KH Noer Ali

KH Noer Ali
hero, pioneer of future about Islam

Jumat, 22 Oktober 2010

KH Syafi’i Hadzami Ulama Nasionalis Asal Betawi

KH Syafie Hazdami mungkin tak banyak dari sedikit ulama Betawi yang terang terangan memegang paham politik Sunny. Aliran ini bila disederhanakan dalam peta pemikiran politik Islam yang mengedepan musyawarah dan mufakat serta mengedepankan stabilitas politik nasional. Tokoh-tokohnya adalah Ibnu Taimiyyah dengan karyanya Siyasatussar’iyyah (Politik pemimpin dan rakyat) dan Abu Hasan Almawardi alAhkam Alsulthoniyyah (Kode Etik Politik dalam timbangan agama). Dua tokoh ini oleh banyak orang disebut sebagai jawara arsitek pemikir politik Islam Sunny. Kini telah lahir dari tokoh politik Sunny antara lain seperti Al Maududi, Al Afghani dan Hassan Hanafi. Mereka terakhir mampu mengawinkan paham ini dengan situasi saat ini
Belakangan ada pendapat bila paham politik ini banyak dikaitkan dengan fatsun dalam kandang organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama (NU). NU oleh banyak orang menganut system ini. Hal itu dikaitkan dengan kebijakan dan maslahat yang diambil oleh pimpinan nahdiyyin dalam setipa persoalan bersar. Terkadang kadung dengan sikap tersebut oleh banyak orang politik sunny nyaris dibilang sebagai feodal, mendua, tidak tegas, lebih mengutamakan stabilitas, hingga menghindari konfrontasi dan memilih kompromi.
Kembali ke Syafi’ie Hazdami, lalu apa hubungan antara KH Syafi’ie ini dengan aliran politik Islam dan situasi saat ini. Pada suatu pengajian yang dipimpinnya, dirinya menjawab sebuah pertanyaan yang paling menghebohkan dan berani untuk ukuran ulama saat itu. “Yaitu menyangkut kelangsungan sebuah negara yang wajib dipertahankan oleh umat Islam meski kepemimpinannya terbilang sosok yang zhalim.” Dengan kata lain, adanya sebuah rezim Islam itu lebih utama dalam masyarakat muslim walaupun di pimpin oleh seorang yang tak adil ketimbang umat Islam tak memiliki kekuasaan politik sama sekali.
Kalau tidak salah, apa yang penulis dapat dari informasi tersebut memang seperti ini. Namun yang menarik adalah, pendapat diatas menunjukkan bahwa dirinya konsisten dengan pemikiran politik sunny di mana sekitar tahun 1996-1997 ia menegaskan bahwa pemerintahan saat ini terbilang layak dipertahankan dan diatur dalam aturan syariah.
Sebaliknya ulama saat itu banyak yang merapat ke pusat pemerintahan karena pertimbangan tertentu. Selanjutnya, hubungan di akhir pemerintahan Presiden Soeharto pentolan ulama di Sejabodetabek nyaris merapat dan memagari istana meski para ulama itu sebelumnya terlihat bekerjasama di pemerintahan Soeharto. Buntutnya, ulama dan umaro saat ini mengalami masa bulan madu yang amat mesra dan menghapus kesan bahwa umat Islam berada pada garis pinggir.
Terlepas dari sikap menjilat atau bukan pendapat di atas, yang pasti pendapat tersebut murni produk politik pemikiran ulama Sunny yang dibahasakan kembali untuk kontek Indonesia. Namun pertimbangan maslahatnya sangat besar. Dan masa itu nyaris terlukai dengan adanya era reformasi dimana wacana keagamaan baru muncul dan membuka ruang perdebatan hingga menggeser pondasi bagunan pemikiran politik sunni yang telah terbangun lama. Akhirnya, persahabatan antara umaro dan ulama kembali pecah. Ujung-ujungnya terdapat umat Islam yang disebut terrorist dan lainnya. Luka ini masih terasa beberapa masalah yang lahir dari masalah ini pun banyak yang merugikan umat Islam.
Terlepas salah atau benar mereka, saat ini umat Islam sepertinya kembali ke situasi masa tahun 80-an di mana masalahnya sama dengan sebutannya yang beda. Masalah ini, tentu segera dicarikan akar masalahnya agar nasib bangsa ini epat baik dan menjadi baromerter bangsa lain di Asia Tenggara. Kalau pun diusut kebelakang perlu ada tokoh agama yang berani dan pioneer dalam menggasar pemikiran agama yang jitu dan menggiring umat Islam menjadi lebih terhormat dalam status sosial. Dengan harapan agar umat islam ini lebih banyak berperan dan menjadi bagian penting dari bangsa ini.
Sebelumnya, tahun 1973, pendapat serupa muncul dari sosok Nurcholis Majid di Jakarta dan Ulama betawin lainnya yang sepaham suara mereka nyaris mirip dengan ulama yang satu ini hanya Syafi’i kelihata menjadi pioner soal ini. Mereka berpendapat senada dengan KH Syafi’ie Hadzami, hanya teknisnya berbeda namun intinya sama dan pengaruhnya juga sama. Kalangan santri banyak yang naik di pemerintahan dan menjadi pimpinan pentinggi sebuah lembaga. Ini rahmat dan manfaat yang besar bagi bagi kelangsungan bangsa ini. Bangsa dan umat Islam jangan lagi di adu domba kembali dimana sebab yang kedua-duanya bakalan merugi. Jangan sampai deh.
Sebaliknya, saat itu di belahan NKRI bvanyak tokoh dan aktivis gerakan yang berani membuat blok dengan pemerintah pusat. Sementara di Jakarta sebaliknya mencari celah bersama dengan kekuasaan. Apakah fenomena ini cerminan dari konsistyensi dari fatsun politik sunni atau yang lain?
KH Syafi’ie lahir lahir dari seorang pasangan suami istri Muhammad Saleh Raidi dan Ibu Mini yang diberi nama Muhammad Syafi’i pada tanggal 31 Januari 1931 M. bertepatan dengan 12 Ramadhan 1349 H. di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat. Ayah Syafi’i adalah seorang Betawi asli, sedangkan ibunya berasal adari daerah Citeureup Bogor. Ayahnya adalah seorang pekerja pada perusahaan minyak asing di Sumatera Selatan. Dua tahun kemudian, setelah Syafi’i lahir, ayahnya pulang ke kampung halaman dan tidak pernah kembali lagi bekerja di perusahaan minyak asing. Ayahnya kemudian bekerja sebagai penarik bendi.
Karya-karyanya adalah Taudhihul Adillah yang menjelaskan tentang hukum-hukum syariat berikut dengan dalil-dalil dan keterangan-keterangannya. Sullamul Arsy fi Qiro’atil Warsy yang menjelaskan tentang seluk beluk bacaan bacaan al-Qur’an menurut Imam Warsy, kitab ini disusun pada tahun 1956 M saat dirinya berusia 25 tahun.
Karya lainnya, terpaut permasalahan hukum dan ibadah-ibadah tertentu. Karya-karya jenis ini antara lain, Qiyas adalah Hujjah Syariah (1969 M); Qabliyyah Jum’at; Shalat tarawih; Ujalah Fidyah Sholat (1977 M) dan Mathmah ar-Ruba fi Ma’rifah ar-Riba (1976 M). Dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

salamlikum silahkan menuangkan ide dalam media ini. salam